SATUAN ACARA PENYULUHAN
“AKIBAT CARIES / GIGI BERLUBANG”
1. Pokok Bahasan :
Gigi Berlubang
2. Sub Pokok Bahasan : a. Pengertian Gigi Berlubang
b. Penyebab Gigi Berlubang
c. Akibat Gigi Berlubang
d. Pencegahan Gigi Berlubang
3. Sasaran :
Siswa kelas X IA 1 SMA N 1 Jepon (40 siswa)
4. Tempat :
Aula SMA N 1 Jepon
5. Waktu :
30 menit
6. Penyuluh :
Isna Mei Iriyana D
7. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Sasaran mengetahui tentang pengertian gigi berlubang, penyebab gigi
berlubang, akibat gigi berlubang, dan pencegahan gigi berlubang.
b. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
i.
Sasaran dapat menjelaskan kembali pengertian gigi berlubang
ii.
Sasaran dapat menyebutkan kembali penyebab gigi berlubang
iii.
Sasaran dapat menjelaskan kembali akibat dari gigi berlubang
iv.
Sasaran dapat menyebutkan kembali cara pencegahan gigi berlubang
8. Proses Penyuluhan
No
|
Tahap
|
Metode
|
Waktu
|
Kegiatan
|
1
|
Pembukaan
|
Ceramah
|
3
menit
|
-
Penyuluh mengucapkan salam
-
Penyuluh memperkenalkan diri
-
Penyuluh menjelaskan TIU dan TIK
- Penyuluh memberikan evaluasi awal
(pre test)
-
Sasaran menjawab salam
- Sasaran mendengarkan dan
memperhatikan
|
2
|
Penyajian
|
Ceramah,
Tanya
Jawab
|
15
menit
|
-
Penyuluh menjelaskan tentang pengertian gigi berlubang
- Penyuluh menyebutkan penyebab gigi
berlubang
- Penyuluh menjelaskan akibat gigi
berlubang
- Penyuluh menyebutkan cara
pencegahan gigi berlubang
- Sasaran mendengarkan dan memperhatikan
- Sasaran menanyakan apabila ada
penyuluhan yang kurang jelas
|
3
|
Evaluasi
|
Ceramah,
Tanya
Jawab
|
7
menit
|
- Penyuluh memberikan pertanyaan
seputar materi yang telah diberikan
- Sasaran mendengarkan,
memperhatikan, dan menjawab pertanyaan
- Sasaran mengajukan pertanyaan
seputar materi
|
4
|
Penutup
|
Ceramah
|
5
menit
|
- Penyuluh menyampaikan kesimpulan
dari kegiatan penyuluhan
-
Penyuluh memberikan salam penutup
- Sasaran mendengarkan dan
memperhatikan
- Sasaran menjawab salam penutup
|
9. Metode : Ceramah,
Tanya Jawab
10. Media :
Leaflet, Power Point, Model Gigi dan Sikat Gigi
11. Pembiayaan
No
|
Rincian
|
Jumlah
|
Harga
Satuan
|
Jumlah
|
Sumber
Dana
|
1
|
Leaflet
|
50
|
Rp2.000,00
|
Rp100.000,00
|
BOK
|
2
|
Snack
|
50
|
Rp5.000,00
|
Rp250.000,00
|
BOK
|
TOTAL
|
Rp350.000,00
|
BOK
|
12. Referensi
▪
Edwina A M Kidd, Sally Joyston Bechal. 1991. Dasar Dasar Karies.
Jakarta. EGC
diakses pada 30 September 2018
diakses pada 30 September 2018
13. Materi Penyuluhan
a. Pengertian Gigi Berlubang
Gigi berlubang adalah kerusakan pada struktur jaringan keras gigi
(email, dentin) yang diakibatkan oleh asam yang dihasilkan oleh bakteri yang terdapat pada plak gigi
(Postline, 2008)
b. Penyebab Gigi Berlubang
Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab gigi berlubang, yaitu :
i.
Plak
Plak gigi adalah suatu lapisan bening, tipis, dan terdiri dari mucus
serta kumpulan bakteri yang menyelimuti permukaan gigi. Plak gigi tidak dapat
dilihat secara langsung, dengan demikian dibutuhkan suatu senyawa yang
digunakan untuk membantu melihat. Plak gigi akan hilang setelah menyikat gigi
namun terbentuk lagi dalam waktu singkat setelahnya. Plak gigi yang menumpuk
dan jarang dibersihkan akan menyebabkan gigi berlubang.
ii. Bakteri
Peran bakteri dalam
menyebabkan terjadinya gigi berlubang sangatlah besar. Bakteri yang sangat
dominan dalam gigi belubang adalah streptococcus mutans. Bakteri ini
sangat kariogen karena mampu membuat asam dari karbohidrat yang dapat
diragikan. Akibatnya bakteri – bakteri terbantu untuk melekat pada gigi serta
saling melekat satu sama lain.
Streptococcus mutans berperan dalam proses awal
gigi berlubang yaitu lebih dulu masuk lapisan luar email. Selanjutnya lactobacillus
acidophilus mengambil alih peranan pada gigi berlubang yang lebih
merusakkan gigi. Bakteri menempel di gigi bersama plak. Plak akan tumbuh bila
ada karbohidrat, sedangkan gigi berlubang akan terjadi bila ada plak dan
karbohidrat (Suwelo, 1992)
iii. Sisa Makanan
Sisa makanan yang menempel lama
karena terjebak adalah penyebab terjadinya gigi berlubang. Terjebak di sela –
sela gigi menyebabkan sisa makanan susah untuk dibersihkan, sehingga memerlukan
perlakuan dan alat khusus. Jika tidak segera dibersihkan atau tidak menyikat
gigi, maka bakteri akan menjadikan makanan itu menjadi tempat berkembangbiak
dan merusak gigi yang menempel dengan sisa makanan itu.
iv. Gigi
Plak yang mengandung bakteri
merupakan awal bagi terbentuknya gigi berlubang. Oleh karena itu, daerah gigi
yang memudahkan pelekatan plak sangat mungkin diserang gigi berlubang. Gigi
dengan fissure (lekukan) yang dalam, lebih mudah menyebabkan gigi
berlubang. Hal ini memudahkan masuknya makanan di daerah itu dan sulit
dibersihkan. Gigi yang berjejal (crowded) akan mendukung terjadinya gigi
berlubang karena daerah tersebut sulit dibersihkan. Gigi yang mempunyai
permukaan dan bentuk yang tidak teratur dapat mengakibatkan sisa – sisa makanan
terselip dan bertahan sehingga produksi asam oleh bakteri berlangsung cepat dan
mengakibatkan terjadinya pembusukkan gigi yang memicu timbulnya gigi berlubang.
c. Akibat Gigi Berlubang
Berikut ini adalah beberapa
akibat dari gigi berlubang, yaitu :
i. Sakit Gigi
ii. Bau Mulut
iii. Mengganggu proses
pengunyahan sehingga akan mengganggu proses pencernaan juga
iv. Kehilangan Gigi, yang
dapat timbul apabila kerusakan gigi sangat berat hingga gigi mengalami
pembusukkan yang harus dilakukan pencabutan gigi
v. Focal Infeksi, yaitu kuman
infeksi jaringan penyangga gigi juga dapat menyebar keseluruh tubuh melalui
aliran darah. Kuman dapat menyebar ke organ lain seperti jantung, karena itu
ada beberapa kasus penyakit yang sebenarnya dipicu oleh infeksi dari gigi
berlubang. Berdampak pada sistem rangka dan sistem saraf. Beberapa penyakit
akibat dari infeksi gigi antara lain adalah jantung, stroke, penyakit saluran
pernapasan, sakit kepala, bayi prematur / kurang sehat, atritis (radang sendi),
dll.
d. Cara Pencegahan Gigi Berlubang
i. Menyikat gigi 2 kali sehari
dengan benar, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
ii. Makan – makanan yang
berserat
iii. Mengurangi makanan manis
melekat
iv. Banyak minum air putih
v. Rajinlah berkumur setelah
makan dan minum yang manis melekat
vii. Mengurangi minuman
bersoda
viii. Rutin memeriksakan gigi
minimal 2 kali dalam setahun