PERBANDINGAN
STRATEGI PROMOSI KESEHATAN GIGI MASYARAKAT
4 NEGARA (INDIA,
CANADA, HAWAII, DAN FINLANDIA)
DENGAN DI
INDONESIA
1.
INDIA
Di dalam jurnal Internasional yang berjudul “Knowledge, approach and recommendation of
paediatricians for preventing early childhood caries in children” ,
menyebutkan bahwa dokter spesialis anak sangat menyadari karies sejak dini dan
menganggap itu juga sebagian dari tanggungjawabnya sehingga dalam prakteknya,
dokter spesialis anak di negara tersebut memberikan kesadaran dan cara
pencegahan karies sejak dini.
Di Indonesia, belum banyak dokter spesialis anak yang secara khusus
memberikan kesadaran dan cara pencegahan karies sejak dini di dalam prakteknya
sehari – hari. Padahal kemungkinan anak usia dini, lebih sering bertemu dengan
dokter spesialis anak dibandingkan dengan dokter gigi atau dokter gigi anak.
2.
CANADA
Di dalam
jurnal Internasional yang berjudul “Diversity Considerations for Promoting
Early Childhood Oral Health: A Pilot
Study”
menyimpulkan bahwa pemberian informasi awal tentang pengetahuan kesehatan gigi dan
pendekatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat imigran dari daerah lain
sangat penting walau terkendala bahasa, hal ini bisa memberikan kontribusi
dalam perencanaan strategi pencegahan karies sejak dini yang dapat disesuaikan
untuk populasi terentu.
Di Indonesia pemberian penyuluhan dan
pendekatan pendidikan kesehatan untuk pencegahan karies sejak dini untuk
populasi tertentu juga sudah mulai banyak dilakukan, hanya saja, perubahan
perilaku suatu populasi tertentu terkadang sulit dilakukan berkaitan dengan
keyakinan dan kepercayaan dari populasi tersebut.
3.
HAWAII
Di dalam jurnal Internasional yang berjudul “Evaluating Two Oral Health Video
Intervention with Early Head Start
Families”
menyimpulkan bahwa video pendidikan yang berfokus pada keluarga dapat
memberikan bimbingan antisipasif kepada orangtua bayi, balita, dan anak – anak
prasekolah mengenai kesehatan gigi dan mulut anak usia dini. Video tersebut
diberikan kepada keluarga dan ditontonkan selama kurun waktu tertentu secara
terus – menerus sehingga ada perubahan yang signifikan pada pengetahuan dan
perilaku masyarakat.
Di
Indonesia, pemutaran video tentang kesehatan dilakukan oleh petugas kesehatan
kepada masyarakat dalam waktu tertentu dan belum dilakukan secara terus –
menerus atau setiap hari. Sehingga pemutaran video dengan frekuensi sedikit
belum secara signifikan menunjukkan efektivitas dalam perubahan perilaku
masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut
4.
FINLANDIA
Di dalam
jurnal Internasional yang berjudul “Outcome of a Community-Based Oral
Health Promotion Project on Primary
Schoolchildren’s Oral Hygiene Habits” menyimpulkan bahwa intervensi kesehatan mulut
dapat bermanfaat pada perilaku kesehatan terutama anak di kelas rendah.
Intervensi dilakukan oleh perawat gigi dan semua anak menerima pendidikan
kesehatan gigi dan instruksi dalam menyikat gigi, saat sesi instruksi, orangtua
ikut hadir. Penelitian ini menunjukkan bahwa masih diperlukannya promosi
kesehatan gigi berkelanjutan
Di Indonesia, intervensi ini dikenal
dengan nama UKGS. Sebelumnya, jarang melibatkan orangtua di sekolah pada saat
anak menerima pendidikan kesehatan gigi, baru – baru ini orangtua turut
dihadirkan dalam program Irene Donuts. Karena terbatasnya sumber daya, program
ini belum bisa dilaksanakan secara optimal, menyeluruh, dan terus – menerus.
DAFTAR
PUSTAKA
https://www.hindawi.com/journals/ijd/2014/327801/ Diversity Considerations for Promoting
Early Childhood Oral Health: A Pilot Study
Diakses 2 Oktober 2018
Knowledge, approach and
recommendations of paediatricians for preventing early childhood caries in
children
Diakses 2 Oktober 2018
Evaluating Two Oral Health Video
Interventions with Early Head Start Families